Sabtu, 15 November 2014

Attitude atau Kepintaran yang Indonesia Butuhkan

Pada artikel sebelumnya telah memberikan pengertian antara Attiude dan Kepintaran, kalau masih ada yang belum tahu bisa coba cek artikel di Blog ini yang sebelum nya. Pada dasarnya Kepintaran dan Attitude sangat di butuhkan pada suatu negara tapi bila disuruh memilih atara kedua itu tadi menurut saya the most important is Attiude. 

Kita semua juga sudah tahu bahwa di Indonesia atau rakyat Indonesia sangat banyak sekali orang-orang yang pintar akan tetapi tidak banyak orang pintar yang mempunyai attitude yang bagus di negara ini. Buat apa pintar kalau attitude nya rusak sebagai contoh dia sangat pintar dalam ilmu pengetahuan tapi dia tidak bisa menghargai orang lain atau suka semena-mena terhadap kehendaknya sendiri. 

Menurut saya Attitude itu tidak bisa di bentuk dalam waktu yang singkat perlu waktu yang sangat panjang untuk membetuk apalagi untuk mengubah attiute seseorang yang buruk menjadi baik.
Sangat berbeda dengan kepintara atau skill, kita dapat melatih kepintaran atau skill dalam waktu yang cukup singkat. 

Bahkan negara maju seperti Australia dan Selandia baru mempunya program di sekolah nya tentang attitude menurut mereka tidak penting seorang mempunyai nilai jelek matematika di sekolah yang terpenting orang tersebut mempunyai attitude yang baik karena ya itu attitude sangat susah di asah atau di huat dengan waktu yang singkat. 

Oleh karena itu saya rasa Indonesia dari sekarang harus menerapkan pendidikan attitude pada usia dini semoga kelak attitude mereka tidak hancur seperti zaman sekarang ini, karena skill bisa di asah atau di latih kapan saja 

Defini Kepintaran

Perbedaan Antara Orang Pintar, Cerdas, Kreatif dan Inovatif
Belajarlah seiring dengan hembusan nafas, berhenti belajar ketika nafas berhenti. Belajar juga yang akan membedakan seseorang bisa menyikapi kondisi yang sama dengan cara yang berbeda, tentu saja mendapatkan keuntungan dari kondisi paling merugikan sekalipun. Mengisi hidup yang penuh tidak hanya membutuhkan kepintaran, tapi juga kecerdasan, kreativitas dan inovasi. Apa bedanya?


Kepintaran adalah kemampuan Anda dalam menyerap informasi. Ketika Anda mampu membaca dan mengambil ilmu pengetahuan dari buku atau informasi yang Anda serap, Anda cukup pintar. Akan tetapi, kepintaran berhenti disitu saja. Orang pintar memiliki banyak pengetahuan, akan tetapi kadang menghambatnya dalam pengambilan keputusan, karena pengetahuan yang banyak itu memberikan banyak informasi.


Kecerdasan adalah kemampuan mengelola kepintaran. Orang yang sukses kadang orang yang tidak terlalu pintar, akan tetapi bisa mengelola orang pintar. Kecerdasan membuat Anda tahu siapa orang pintar yang cocok mengerjakan jenis pekerjaan tertentu. Kecerdasan membuat Anda bisa mengambil keuntungan dari kombinasi kepintaran.


Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat perbedaan. Orang yang kreatif adalah orang yang melihat hal yang sama tapi berpikir dengan cara yang berbeda. Kreativitas menghasilkan perbedaan dan orang yang kreatif bisa stand out of the crowd, tampil diantara kerumunan orang. Perbedaan membuat peluang baru terbuka.


Inovatif adalah kemampuan untuk menemukan nilai komersil dari kreativitas. Inovasi membuat kreativitas tidak cukup untuk meraih sukses. Kreatif hanya membuat perbedaan, inovasi membuat perbedaan tersebut memiliki nilai komersil.

Definisi Attitude

Pengertian atitude dapat kita terjemahkan dengan sikap terhadap objek tertentu yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan tetapi sikap tersebut tetapi sikap tersebut disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap objek itu . jadi ,attitude bisa diterjemahkan dengan tepat sebagai sikap dan kesediaan beraksi terhadap suatu hal. Attitude senantiasa terarahkan kepada sesuatu hal ,suatu objek .Tidak ada attitude tanpa ada objeknya.
Attitude mungkin terarahkan pada benda-benda ,orang-orang ,tetapi juga peristiwa-peristiwa,pemandangan-pemandangan,lembaga-lembaga,norma-norma,nilai-nilai dan lain-lain.

* Attitude sosial dan attitude individual
Manusia itu tidak dilahirkan dengan sikap pandangan ataupun sikap perasaan tertentu,
tetapi attitude-attitude tersebut dibentuk sepanjang perkembangannya.peranan attitude-attitude tersebut dibentuk sepanjang perkembangan .Adanya attitude –attitude menyebabkan bahwa manusia akan bertindak secara khas terhadap objek-objeknya .
Attitude dapat dibedakan ke dalam attitude sosial dan attitude sosial dan attitude individual:
Attitude sosial pernah dirumuskan sebagai berikut: Suatu attitude sosial dinyatakan dengan cara-cara kegiatan yang sama dan berulang –ulang terhadap objek sosial. Attitude sosial dinyatakan tidak hanya oleh seseorang,tetapi juga oleh orang lain yang sekelompok atau semasyaratan . Misalnya penghormatan yang berkali-kali dinyatakan dengan cara khidmat oleh sekelompok orang terhadap bendera, menunjukkan adanya attitude kelompok tersebut terhadap benderanya .
Atittude individual berbeda dengan attitude sosial,yaitu :
1. Attitude individual dimiliki oleh seorang demi seorang saja ,misalnya kesukaan terhadap binatang-binatang tertentu,
2. Attitude individual berkenaan dengan objek-objek yang bukan merupakan objek perhatian sosial.


Kita lambat-laun mungkin memperoleh sikap suka atau tidak suka kepada seorang kawan atau seorang pesaing, dan terhadap peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan kita.Jadi ,attitude mempunyai peranan yang penting dalam interaksi manusia .Apa yang attitude “sosialisasi” dari manusia itu sebagian besar terdiri atas pembentukan attitude-attitude khas yang memiliki orang Perancis,termasuk attitude-attitude terhadap nilai-nilai dan norma-norma sosial kelompok perancis.
Attitude sosial dan attitude pada umumnya itu mempunyai sifat-sifat dinamis yang sama seperti sifat motif dan motivasi; yaitu merupakan salah satu penggerak internal di dalam pribadi orang yang mendoronganya berbuat sesuatu dengan cara tertentu.


*CIRI-CIRI ATTITUDE
1. Attitude tidak dibawa orang sejak ia dilahirkan ,tetapi di bentuk atau dipelajarianya sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya.
2. Attitude dapat berubah-ubah ,karena itu attitude dapat dipelajari orang atau sebaliknya attitude-attitude dapat dipelajari sehingga attitude-attitude dapat berubah pada seseorang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya attitude pada orang itu.
3. Attitude tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek.
4. Ojek attitude merupakan suatu hal tertentu,tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.jadi attitude dapat berkaitan dengan satu objek saja tapi juga berkaitan dengan sederetan objek yang serupa.
5. Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan .




MEMAHAMI ATTITUDE
Untuk dapat memahami attitude social dan non social biasanya tidak mudah seperti juga tidak mudah untuk mengetahui struktur motif orang denan segala tingkah lakunya.Untuk dapat memahami attitude-attitude itu terdapat beberapa metode yangdapat digolongkan kedalam metode-metode langsung dan metode-metode tidak langsung.
· Metode langsung metode dimana orang secara langsung diminta pendapat atau anggapannya mengenai objek tertentu. Metode ini lebih mudah pelaksanaannya,tetapi hasil-hasilnya kurang dapat dipercaya daripada metode tidak langsung.
· Metode tidak langsung ,orang diminta agar menyatakan dirinya mengenai objek attitude yang diteliti tetapi secara tidak lngsung,misalnya dengan menggunakan test psikologi ( test proyeksi ) yang dapat mendaftarkan sikap-sikap dan attitude-attitude dengan cukup mendalam.Cara ini lebih sulit dilaksanakan tetapi lebih mendalam.


PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN ATTITUDE
Pembentukan attitude tidak terjadi dengan sendirinya atau dengan sembarangan saja . Interaksi social didalam kelompok maupun diluar kelompok dapat merubah attitude atau membentuk attitude yang baru.akan tetapi pengaruh dari luar diri manusia karena interaksi diluar kelompoknya itu sendiri belum cukup untuk menyebabkan berubahnya attitude atau terbentuknya attitude yang baru.
· Faktor-faktor internal
Yang menjadi persoalan disini adalah apakah pandangan baru yang diperoleh melalui alat komunikasi itu dapat ditampung diantara sikap-sikap pandangan dan sikap-sikap perasaan yang sudah terdapat pada seseorang ?
Pilihan tersebut berhubungan erat dengan motif-motif dan attitude-attitude yang bekerja didalam diri kita pada waktu itu dan mengarahkan minat perhatian kita terhadap objek-objek tertentu diantara keseluruhan objek yang mingkin kita perhatikan pada waktu itu. Sebuah contoh sederhana mengenai adanya pilihan dalam pengamatan yang ditentukan motif-motif itu misalnya apabila seseorang sedang sangat lapar ia akan lebih memperhatikan rangsangan dari lingkungannya yang dapat membawakan orang itu kepada pemuasan dari kelaparan itu daripada rangsangan yang tidak berhubungan dengan kebutuhan akan makanan itu.
· Faktor- faktor Eksternal
Dalam pembentukan dan perubahan attitude,selain faktor-faktor internal terdapat pula faktor-faktor eksternal. Mengenai faktor eksternal itu akan diuraikan beberapa hal seperti yang dikemukakan oleh M.Sherif dalam bukunya sbb :
1. Dalam interaksi kelompok dimana terdapat hubungan timbal – balik yang langsung antara manusia.
2. karena komunikasi,dimana terdapat pengaruh-pengaruh (hubungan) langsung dari satu pihak saja.
Perubahan attitude dapat berlangsung dalam interaksi kelompok tetapi dalam hal itu harus dibedakan pula dua macam interaksi kelompok yaitu :
1. Perubahan attitude karena shifting of reference-groups.
2. Perubahan attitude didalam situasi kontak social antara dua kelompok itu.
INTERAKSI KELOMPOK
Kelompok keluarga menjadi kelompok pegangan hidupnya dimana ia merasa adanya hubungan batin karena norma-norma dan nilai-nilai kehidupan serta attitude-attitude-nya.Bersamaan dengan itu,ia juga secra nyata dan formal adalah anggota keluarganya.Ia pertama-tama mengalami proses sosialisasi pada dirinya di dalam kerangka kehidupan keluarganya.Ia memperoleh norma-norma dan attitude pertama-tama di dalam lingkungan keluarganya.
SHIFTING OF REFERENCE-GROUP
Lambat laun ia mungkin harus meninggalka kelompok keluarganya untuk belajar atau untuk bekerja di salah satu tempat,berjauha dari kelomopk keluarganya .Jadi secara ‘lahir’ ,ia bukan lagi menjadi anggota keluarganya karena ia- di tempat belajar itu- menggabungkan diri dangan sebuah kelompok baru, misalnya sebuah kelompok mahasiswa.
a. ia bertahan pada norma dan attitude-attitude kehidupan kelompok keluarga(reference-group-ya).
b. Ia melepaskan norma dan attitude-attitude reference-group-nya itu dan menyesesuaikan dirinya sengan norma-norma dan attitude-attitude dari membership-group-nya sehingga dengan demikian ia menyetujui norma atau attitude yang baru.
· Perubahan attitude dalam situasi kontak antar kelompok
2 . perubahan attitude dalam situasi kontak antara dua kelompok berbeda dengan situasi dimana individu dilibatkan secara aktif untuk turut serta dalam interaksi intensif dan cukup lama. Setelah itu, kelompok dipersilahkan untuk mengunjungi tempat tinggal masing-masing. Sebelum mereka diberi ceramah, mereka dites untuk melihat bagaimana attitude-attitude mereka terhadap suku lain. Hasil tes tersebut menunjukan bahwa mereka menetap negatif , berarti bahwa situasi kontak sosial antar kelompok yang hanya terdiri atas ceramah dan saling mengunjungi seperti dalam kondisi-kondisi experimen ini tidak menghasilkan terjadinya perubahan attitude.
· perubahan attitude karena komunikasi sepihak
untuk memperoleh keterangan telah dilakukan puluhan bahkan ratusan eperimen yang meneliti faktor-faktor mana yang memegang peranan dalam usaha untuk membentuk atau mengubah attitude-attitude dengan cara komunikasi sepihak.
· Beberapa eksperimen
Experimen Murphy dan Newcomb (12) menyatakan bahwa perubahan attitude yang paling berhasil terjadi pada orang-orang yang sebelumnya diberi komunikasi tertentu ( ceramah, pidato, risalah, dsb )
Masalah ini diteliti secara experimental oleh Hovland. Berdasarkan hasil experimennya, Hovland menarik kesimpulan bahwa :
1. Apabila isi komunikasi rumit ( tidak mempunyai struktur dan susunan yang jelas ), maka komunikator yang harus menarik kesimpulan.
2. Apabila isi komunikasi tidak ada berhubungan erat dengan kebutuhan-kebutuhan pendengar, maka komunikator menarik kesimpulan.


· Prasangka Sosial
Prasangka sosial merupakan sikap perasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras atau kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang berprasangka itu.prasangka sosisal yang pada awalnya hanya merupakan sikap-sikap perasaan negative itu lambat laun menyatakan dirinya dalam tindakan-tindakan yang diskriminatif terhadap orang-orang yang termasuk golongan-golongan yang diprasangkai itu tanpa alasan-alasan yang objektif pada pribadi orang yang dikenai tindakan-tindakan diskriminatif.




· Penjelasan Prasangka Sosial
Bahwasannya tindakan-tindakan diskriminatif yang berdasarkan prasangka sosial merugikan masyarakat Negara itu sendiri, sudah jelas pula karena dengan demikian perkembangan potensi-potensi manusia masyarakat itu sendiri sangat dihambat. Maka dinegara-negara yang bersangkutan telah pula diupayakan untuk mengubah dan menghilangkan prasangka-prasangka sosial yang picik dan yang menghambat perkembangan masyarakat dengan wajar.
· Beberapa Sumber Prasangka
Dalam beberapa penelitian dan observasi tampak bahwa disekolah-sekolah internasional tidak terdapat sedikit pun prasangka sosial pada anak-anak sekolah yang berasal dari bermacam-macam golongan ras atau kebudayaan. Secara tidak sadar mereka lambat laun mungkin memperoleh sikap-sikap tertentu terhadap golongan-gologan tertentu yang lambat laun dapat melahirkan stereotip-stereotip.
· Terjadinya Prasangka Sosial
Terjadinya prasangka sosial semacam ini dapat juga disebut pertumbuhan prasangka sosial dengan tidak sadar dan yang berdasarkan kekurangan pengetahuan dan pengertian akan fakta- fakta kehidupan yang sebenarnya dari glongan-golongan orang yang dikenai stereotip-stereotip itu.
· KetidakSadaran Akan Kerugian-kerugian
faktor ketidaksadaran akan kerugian-kerugian masyarakat sendiri akibat prasangka sosial itu dapat menjadi sebab bahwa prasangka sosial itu dapat berkembang terus-menerus. Apabila orang telh sadar akan kerugiannya dalam menempuh prasangka sosial itu, orang akan berusaha menghilankannya. Dalam hubungan ini, terdapat pula serentetan kerugian pribadi yang tidak kita bahas disini.




· Ciri Pribadi Orang Berprasangka
Terdapat beberapa cirri pribadi orang mempermudah bertahannya prasangka sosial, antara lain pada orang-orang yang berciri tidak toleransi, kurang mengenal akan dirinya sendiri, kurang berdaya cipta, tidak merasa aman, memupuk khayalan-khayalan yang agresif dll.
· Frustasi dan agresif
Apabila seseorang secara pribadi mengalami frustasi yang ingin dipuaskannya secara agresif, ia mungkin menendang kursinya , atau memukul anjingnya, atau memperlihatkan kejengkelannya dengan cara lain. Akan tetapi, apabila segolongan orang mengalami frustasi tertentu yang menimbulkan agresi, maka dengan sangat mudah perasaan-perasaan agresif tersebut dihadapkan kepada segolongan lain yang diprasangkainya yang lalu diserangnya secara kurang atau lebih intensif.
· Upaya-upaya Mengurangi Prasangka Sosial
Upaya-upaya mengurangi prasangka sosial antar golongan itu kiranya jelas harus dimulai pada pendidikan anak-anak dirumah dan disekolah oleh orang tua dan gurunya. Sementara itu, sebaiknya dihindarkan pengajaran-pengajaran yang dapat menimbulkan prasangka-prasangka sosial tersebut dan ajaran-ajaran yang sudah berprasangka sosial. Selain itu, puluhan experimen dengan sekelompok kecil telah menyatakan bahwa interaksi antar golongan yang cukup intensif mampu sekali melenyapkan stereotip dan prasangka sosial antar golongan itu.

Jumat, 14 November 2014

iPhone 5s, Samsung Galaxy S5 dan Nexus 5 Berhasil Di-Hack!

Dua hari kompetisi Pwn2Own Mobile (merupakan ajang kompetisi para hacker baik berlomba menemukan bug dan celah di perangkat pintar) yang berlangsung tiap tahun ini, akhirnya menghasilkan beberapa fakta mengejutkan bahwa ada beberapa merek ponsel ternama yang berhasil diretas. Dan masing-masing smartphone unggulan tersebut menjalankan sistem operasi yang berbeda yakni iOS, Android dan Windows Phone. Perangkat yang "dieksploitasi" termasuk di dalamnya adalah iPhone 5S, SamsungGalaxy S5, Nexus 5, Amazon Fire Phone dan Nokia Lumia 1520.

Dilansir dari 9to5mac, hari pertama dari kompetisi ini berjalan sukses, dengan lima tim, lima perangkat yang ditargetkan dan lima upaya "peretasan" yang sukses. Sebanyak sembilan bug ditemukan dan segera dilaporkan kepada oleh panitia Zero Day Initiative, yang nantinya akan diteruskan ke vendor smartphone untuk "menambal" sistem operasi mobile mereka untuk menutup kerentanan yang memungkinkan untuk hal-hal peretasan yang terjadi seperti di iOS 8 jailbreak.

Sebuah tim dari Korea Selatan mampu menemukan kombinasi dua bug di iOS yang bisa membahayakan iPhone 5S melalui browser Safari. Salah satu bug mampu mengeksekusi penuh Safari sandbox, sehingga memungkinkan bagi para peneliti keamanan untuk mendapatkan kontrol penuh dari sistem di iPhone 5S. Lubang keamanan segera diungkapkan ke Apple oleh panitia Zero Day Initiative.

Kontes hari kedua melibatkan dua peserta dari tim MSBD Jepang yang berhasil melawan bug di Samsung Galaxy S5. Kerentanan pertama, yang muncul karena pemakaian NFC sebagai pemicu vektor masalah deserialization dalam kode tertentu khusus untuk Samsung. Jon Butler dari Afrika Selatan MWR Infosecurity juga meng-hack Samsung Galaxy S5 dengan fokus NFC.

Dan Adam Laurie dari Inggris Aperture Labs berhasil menemukan dua bug dari pemakaian Nexus 5 yang melibatkan kemampuan NFC. Bug ini "memaksa" perangkat Nexus 5 untuk melakukan pairing Bluetooth antara dua smartphone lain yang berdekatan, menghadirkan segudang masalah privasi dan keamanan jika salah satu pengguna mengirimkan konten virus atau malware.

Semua Lumia Windows Phone 8 akan Diperbarui ke Windows 10

Meskipun Windows 10 baru digelontorkan pada pertengahan (atau akhir) 2015, Microsoft sudah dapat mengkonfirmasi bahwa semua perangkat Lumia yang menjalankan Windows Phone 8 / 8.1 akan diperbarui ke OS Windows 10. Ini berarti bahwa smartphone low end pun seperti Lumia 520 dan Lumia 530 bisa mencicipi OS terbaru Microsoft tahun depan, keren.
Kepastian ini diketahui melalui akun resmi Lumia di Twitter. Juga disebutkan adalah smartphone Windows 10 terbaru akan dirilis. Awal bulan ini, tersiar kabar bahwa Windows 10 untuk ponsel sudah dalam pengujian dan Lumia 940 mungkin menjadi salah satu handset pertamanya, meski Microsoft sendiri belum mengkonfirmasi keberadaan Lumia 940 .
Windows 10 merupakan platform yang akan menyatukan semua perangkat Microsoft baik PC, laptop, tablet, smartphone, dan bahkan piranti sandang. Hanya terdapat sedikit perbedaan, tergantung pada jenis perangkat, dan pada intinya akan menjadi OS yang sama. (*)

Minggu, 02 November 2014

TIPS menghemat Batrai SmartPhone

Pada artikel sebelum nya saya telah memberikan Tips Membuat Btre HP menjadi awet tidak drop, pada kali ini saya akan memberikan TIPS menghemat batre HP agar dapat bertahan lama, pasti nya kalian pada sebel atau bete kan ketika lagi asik-asik chat, browsing atau main game tapi batre kita cepat habisnya, apalagi kalian sedang berada jauh dari colokan untuk menchagre Hp kalian.

saya akan memberikan Tips agar batre Hp tahan lama, sesuai pengamalan saya pribadi 

1. Gunakan Wallpaper atau Background warna gelap, ini berpengaruh karena kalo kita menggunakan background warna cerah otomatis batre kita akan mengeluarkan tenaga lebih banyak agar layar kita menjadi cerah.

2. Gunakan Brightness semenimal mungkin 

3. Matikan fitur yang tidak sedang di gunakan misal Wifi, GPS, atau Bluetooth 

4. Bila sedang tidak menggunakan HP, matikan non-aktifkan data seluler agar tidak terus trafic mengirim data

5. Gunakan Ringtone dengan volume yang kecil 

Sekian Tips dari saya meskipun terlihat sepele tapi percaya tips di atas dapat menambah daya waktu tbatre anda 30%

TIPS Membuat Batrai SmartPhone Awet

zaman modern seperti sekarang ini pasti sudah pada menggunakan smatphona atau ponsel pintar. Smartphone ini sangat berguna untuk kita sebagai makhluk soisal untuk berinteraksi. Pasal yang menggunakan smartphone sudah tidak mengenal umur alias untuk siapa saja, anak SD pun sudah menggunakan smartphone untuk browsing atau sekedar bermain game, bla kita keasikan bermain smatphone pasti daya tahan batre HP itu sendiri akan melemah dong ? nah pada kesempatan kali ini saya akan memberikan tips sesuai dengan pengalaman saya agar batre HP kalian tidak cepat drop.

1. Usahan me-charge HP dalam keadaan mati atau tidak sedang di gunakan ada baiknya ketika kita sedang mencharge HP paket data HP tersebut di non-aktifkan terlebih dahulu.

2. Usahakan kita mencharge HP ketika batre dalam keadaan 10-30%

3. Melakukan kalibrasi setiap 1 bulan dengan cara, kita memakai HP kita sampai batre benar2 kosong atau mati, kemudian Charge HP tersebut selama 2-4 jam 

4. Di malam hari usahakan matika atau turn Off HP anda agar batre tersebut bisa istirahat 

Sekian Tips dari saya 

Artikel yang Tidak Menggunakan Kalimat Efektif

Di tengah semakin ketatnya persaingan di dunia pendidikan dewasa ini,merupakan hal yang wajar apabila para siswa sering khawatir akan mengalami kegagalan atau ketidak berhasilan dalam meraih prestasi belajar atau bahkan takut tinggal kelas.
Banyak usaha yang dilakukan oleh para siswa untuk meraih prestasi belajar agar menjadi yang terbaik seperti membentuk kelompok belajar atau mengikuti bimbingan belajar. Usaha semacam itu jelas positif, namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai keberhasilan selain kecerdasan ataupun kecakapan intelektual, faktor tersebut adalah kecerdasan emosional.Karena kecerdasan intelektual saja tidak memberikan persiapan bagi individu untuk menghadapi gejolak, kesempatan ataupun kesulitan-kesulitan dan kehidupan. Dengan kecerdasan emosional, individu mampu mengetahui dan menanggapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan menghadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif. Individu dengan keterampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk berprestasi. Sedangkanindividu yang tidak dapat menahan kendali atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugasnya dan memiliki pikiran yang jernih.
Sebuah laporan dari National Center for Clinical Infant Programs (1992) menyatakan bahwa keberhasilan di sekolah bukan diramalkan oleh kumpulan fakta seorang siswa atau kemampuan dirinya untuk membaca, melainkan oleh ukuran-ukuran emosional dan sosial: yakni pada diri sendiri dan mempunyai minat; tahu pola perilaku yang diharapkan orang lain dan bagaimana mengendalikan dorongan hati untuk berbuat nakal; mampu menunggu, mengikuti petunjuk dan mengacu pada guru untuk mencari bantuan; serta mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan saat bergaul dengan siswa lain. Hampir semua siswa yang prestasi sekolahnya buruk, menurut laporan tersebut, tidak memiliki satu atau lebih unsur-unsur kecerdasan emosional ini (tanpa memperdulikan apakah mereka juga mempunyai kesulitan-kesulitan kognitif seperti ketidakmampuan belajar). (Goleman, 2002: 273)
Penelitian Walter Mischel (1960) mengenai “marsmallow challenge” di Universitas Stanford menunjukkan anak yang ketika berumur empat tahun mampu menunda dorongan hatinya, setelah lulus sekolah menengah atas, secara akademis lebih kompeten, lebih mampu menyusun gagasan secara nalar, serta memiliki gairah belajar yang lebih tinggi. Mereka memiliki skor yang secara signifikan lebih tinggi pada tes SAT dibanding dengan anak yang tidak mampu menunda dorongan hatinya (Goleman, 2002: 81). Individu yang memiliki tingkat kecerdasan emosional yang lebih baik, dapat menjadi lebih terampil dalam menenangkan dirinya dengan cepat, jarang tertular penyakit, lebih terampil dalam memusatkan perhatian, lebih baik dalam berhubungan dengan orang lain, lebih cakap dalam memahami orang lain dan untuk kerja akademis di sekolah lebih baik (Gottman, 1998: xvii)
Keterampilan dasar emosional tidak dapat dimiliki secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses dalam mempelajarinya dan lingkungan yang membentuk kecerdasan emosional tersebut besar pengaruhnya. Hal positif akan diperoleh bila anak diajarkan ketrampilan dasar kecerdasan emosional, secara emosional akan lebih cerdas, penuh pengertian, mudah menerima perasaan-perasaan dan lebih banyak pengalaman dalam memecahkan permasalahannya sendiri, sehingga pada saat remaja akan lebih banyak sukses di sekolah dan dalam berhubungan dengan rekan-rekan sebaya serta akan terlindung dari resiko-resiko seperti obat-obat terlarang, kenakalan, kekerasan serta seks yang tidak aman (Gottman, 1998: 250)
Siswa bukanlah benda mati yang hanya bergerak bila ada daya dari luar yang mendorongnya, melainkan mahluk yang mempunyai daya-daya dalam dirinya untuk bergerak yaitu motivasi. Dengan adanya motivasi, manusia kemudian terdorong untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku, yang termasuk di dalamnya adalah keinginan untuk berprestasi tinggi di dalam belajar. (Irwanto, 1997: 184)
Arden N. Fardesen mengatakan bahwa hal yang mendorong seorang untuk belajar adalah:
a.       Adanya sifat ingin tahu dan menyelidiki dunia yang amat luas.
b.      Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju.
c.       Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman.
d.      Adanya uasaha untuk memperbaiki kegagalaan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koprasi maupun dengan kompetisi.
e.       Adanya usaha untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.
f.       Adanya ganjaran atau hukuman sebagai konsekwensi dari belajar. (Suryabrata, 1998: 253)
Keenam poin tersebut adalah kemampuan yang harus dimiliki siswa. Bila seorang siswa mampu mengaturnya dengan baik, hal tersebut menunjukan kecerdasan emosional yang baik dan akan memberikan sumbangan yang besar terhadap prestasi baiknya dalam belajar. Tapi kalau yang terjadi sebaliknya, maka siswa akan terhambat dan mengalami kesulitan dalam belajar.
Melihat uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar yang baik di sekolah. Siswa dengan ketrampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam pelajaran, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Sebaliknya, siswa yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi pada pelajaran ataupun untuk memiliki pikiran yang jernih, sehingga bagaimana siswa diharapkan berprestasi kalau mereka masih kesulitan mengatur emosi mereka.

ANALISIS  MENURUT SAYA
1.      …merupakan hal yang wajar apabila para siswa sering khawatir akan mengalami kegagalan atau ketidak berhasilan dalam meraih prestasi belajar atau bahkan takut tinggal kelas.
Kalimat berikut tidak efektif karena tidak hemat. Penggunaan kosakata kegagalan dan ketidakberhasilan dapat dipilih salah satu saja karena maknanya sama.
Koreksi :
…merupakan hal yang wajar apabila para siswa sering khawatir akan mengalami kegagalan dalam meraih prestasi belajar atau bahkan takut tinggal kelas.

2.      …namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai keberhasilan selain kecerdasan ataupun kecakapan intelektual, faktor tersebut adalah kecerdasan emosional.
Kalimat berikut tidak efektif karena tidak hemat. Penggunaan kosakata kecerdasan atau kecakapan dapat dipilih salah satu karena maknanya sama.
Koreksi :
…namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai keberhasilan selain kecerdasan intelektual, faktor tersebut adalah kecerdasan emosional.

3.      Karena kecerdasan intelektual saja tidak memberikan persiapan bagi individu untuk menghadapi gejolak, kesempatan ataupun kesulitan-kesulitan dan kehidupan.
Kalimat berikut tidak efektif karena tidak sepadan dengan kalimat sebelumnya, selain itu penggunaan kata karena setelah tanda titik juga tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

4.      Dengan kecerdasan emosional, individu mampu mengetahui dan menanggapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan menghadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif.
Kalimat berikut tidak efektif karena tidak hemat. Penggunaan kata dan berlebihan sehingga kalimat sulit dimengerti. Selain itu, penggunaan katamereka sendiri juga tidak efektif

Koreksi untuk kalimat 3 dan 4:
Dengan kecerdasan emosional, individu mampu mengetahui dan menanggapi perasaan mereka dengan baik serta mampu membaca dan menghadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif karena kecerdasan intelektual saja tidak memberikan persiapan bagi individu untuk menghadapi gejolak, kesempatan ataupun kesulitan-kesulitan dan kehidupan.

5.      …dan memiliki pikiran yang jernih.
Kalimat berikut tidak efektif karena tidak sepadan dengan kalimat sebelumnya. Sehingga menurut saya, kalimat ini lebih baik dihilangkan saja.

6.      Keterampilan dasar emosional tidak dapat dimiliki secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses dalam mempelajarinya dan lingkungan yang membentuk kecerdasan emosional tersebut besar pengaruhnya.
Kalimat berikut tidak efektif karena penggunaan kosakata keterampilan bukan yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Keterampilanharusnya ditulis ketrampilan. Penggunaan kata besar pengaruhnya pun kurang tepatdalam hal ini.
Koreksi:
Ketrampilan dasar emosional tidak dapat dimiliki secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses dalam mempelajarinya dan lingkungan yang membentuk kecerdasan emosional tersebut memiliki pengaruh yang besar.

7.      Tapi kalau yang terjadi sebaliknya, maka siswa akan terhambat dan mengalami kesulitan dalam belajar.
Kalimat berikut kurang efektif dalam hal pemilihan kosakatanya karena biasanya kata tapi tidak digunakan setelah tanda titik. Bila ingin digunakan setelah tanda titik maka ditambahkan menjadi Akan tetapi.
Koreksi :
Akan tetapi, kalau yang terjadi sebaliknya, maka siswa akan terhambat dan mengalami kesulitan dalam belajar.

8.      …kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar yang baik di sekolah.
Kalimat berikut kurang efektif dalam hal penggunaan kosakata yang seharusnya. Terlalu banyak menggunakan kata penghubung yang sehingga alangkah lebih baik kosakata tersebut dihilangkan dan makna pun tidak akan berubah.
Koreksi :
…kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar yang baik di sekolah.

sumber : http://tyotruebluez26.blogspot.com/2013/11/contoh-artikel-kalimat-efektif-dan.html